Orbit Satelit Starlink Berubah Gegara Kecelakaan Roket SpaceX, Kecelakaan yang melibatkan roket Falcon 9 milik SpaceX pada tanggal 13 Juni 2023 telah mengakibatkan perubahan signifikan pada orbit satelit internet Starlink.

Kejadian ini terjadi saat misi peluncuran 22 satelit Starlink dari Cape Canaveral, Florida. Tidak lama setelah lepas landas, roket Falcon 9 mengalami anomali yang menyebabkannya meledak beberapa menit setelah penerbangan dimulai. Akibat ledakan tersebut, 22 satelit Starlink beserta pecahan-pecahan roket jatuh kembali ke Bumi dan terbakar habis di atmosfer.

Meskipun SpaceX berhasil meminimalkan kerusakan dengan mengarahkan sebagian fragmen roket ke wilayah terpencil di Samudra Atlantik, 

“Kami sedang melacak dampak potensial dari insiden ini terhadap orbit Starlink,” kata juru bicara SpaceX. “Kami berkomitmen untuk meminimalkan risiko terhadap orbit dan aset satelit lainnya.”

Para ahli orbit dan pengamat angkasa menyatakan bahwa kecelakaan ini berpotensi mengubah jalur orbit satelit Starlink yang tersisa. Potensi perubahan orbit ini dapat berdampak pada frekuensi komunikasi, rentan terhadap gangguan, dan bahkan menyebabkan tabrakan dengan satelit lain di luar angkasa.

“Kejadian seperti ini menurunkan kompleksitas dan risiko yang terkait dengan aktivitas di luar angkasa,” ungkap seorang profesor astronomi dari Universitas California, Berkeley. “Setiap peluncuran roket memiliki potensi untuk menghasilkan fragmen yang dapat mengganggu satelit yang ada.”

SpaceX telah memastikan bahwa mereka sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap insiden ini dan akan mengambil langkah-langkah untuk Perusahaan. Dampak jangka panjang dari kecelakaan roket Falcon 9 terhadap konstelasi Starlink masih belum diketahui.